Persamaan Dasar akuntansi dapat diterapkan dalam proses pencatatan transaksi keuangan. Hal ini karena setiap transaksi keuangan dapat dinyatakan dalam bentuk pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi. Nah, dalam artikel ini kan dilakukan Penyusunan Tabel Persamaan Dasar Akuntansi dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan.
Untuk lebih lengkapnya tentang proses pencatatan transaksi dengan prinsip persamaan dasar akuntansi, berikut ini akan di ilustrasikan tentang pencatatan transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan jasa dengan menerapkan prinsip persamaan akuntansi ke tabel persamaaan dasar akuntansi.
Transaksi keuangan yang terjadi dalam sebuah bengkel milik pak umar selama bulan Januari 2014 adalah sebagai berikut:
Ilustrasi Soal Persamaan Dasar Akuntansi
Pada tanggal 2 Januari 2014 Pak umar menyetor Rp. 8.000.000 pada rekening terpisah untuk mendirikan Bengkel Umar.
Pada tanggal 3 Januari 2014, Bengkel Umar menarik pinjaman dari bank senilai 12.000.000 rupiah.
Tanggal 3 Januari 2014, Bengkel Umar membeli peralatan secara tunai seharga Rp. 14.000.000.
Pada tanggal yang sama Bengkel Umar membeli perlengkapan bengkel secara kredit seperti oli dan minyak rem sebesar Rp. 130.000.
Tanggal 15 Januari 2014, Bengkel Umar membayar utangnya sebesar Rp. 60.000.
Pendapatan jasa bengkel yang diterima sampai dengan 31 Januari 2014 adalah Rp. 1.600.000.
Biaya-biaya yang dibayar sampai dengan 31 Januari 2014 adalah Rp. 600.000 dengan rincian sebagai berikut:
Gaji : Rp.350.000
Bensin : Rp.100.000
Makanan dan minuman : Rp. 50.000
Serba-serbi : Rp.100.000
Pada tanggal 31 Januari 2014, Bengkel Umar membayar cicilan pokok utang senilai Rp. 200.000.
Pada tanggal 31 Januari 2014, Umar memgambil uang perusahaan senilai Rp. 180.000 untuk keperluan pribadinya.
Diketahui dari data penyesuaian perlengkapan yang tersisa sampai akhir bulan januari sebesar Rp 30.000 dan akumulasi penyusutan peralatan Rp 120.000
Penyusunan Tabel Persamaan Dasar Akuntansi
Transaksi keuangan selama bulan januari 2014 di atas, oleh Bengkel Umar dicatat dalam bentuk tabel persamaan akuntansi dibawah ini :
Berdasarkan tabel persamaan akuntansi di atas maka dapat terlihat bahwa adanya keseimbangan antara aktiva atau harta dengan kewajiban (meliputi utang dan modal) dalam setiap terjadinya transaksi keuangan.
Ketika terjadi transaksi yang mempengaruhi modal yaitu terjadinya prive, penerimaan pendapatan, atau pembayaran beban maupun biaya maka ditulis dalam kolom keterangan.
Untuk lebih jelasnya tentang PEMBAHASAN dalam pembuatan tabel persamaan dasar akuntansi di atas, dapat dilihat dalam Artikel Analisisi penyusunan tabel persamaan akuntansi perusahaan jasa.
Kesimpulan:
Transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan harus menggunakan pedoman atau prinsip yang berlaku dalam persamaan akuntansi.
Persamaan akuntansi selalu memperlihatkan keseimbangan antara aktiva dengan modal (Aktiva = modal) atau keseimbangan aktiva dengan utang dan modal (aktiva = utang+modal) atau dapat juga berbentuk persamaan aktiva = utang +(modal-prive)+(pendapatan-beban)